Pukul 3 pagi aku sempat terjaga dari tidur. Aku terjaga karena mendengar suara angin yang berhembus sangat kencang di luar. Tenda yang kami tempati sampai bergoyang-goyang karenanya. Hanya sekejap saja aku terjaga. Beberapa saat kemudian aku tertidur lagi haha.
Saat subuh aku terbangun kembali. Kali ini benar-benar terbangun. Suhu yang sangat dingin membuat malas bergerak. Butuh waktu untuk mengumpulkan kekuatan untuk beranjak dari tenda, haha. Kalau niat sudah terkumpul, suhu dingin tidak terasa sedemikian dinginnya ternyata. Gin menyusulku keluar dari tenda. Kami bergantian mengambil air wudlu dan kemudian sholat subuh berjamaah.
Setelah sholat subuh, aku menggelar matras di depan tenda. Sambil duduk-duduk di sana, aku menyaksikan matahari yang pelan-pelan namun pasti muncul dari tempat persembunyiannya. Seiring semakin tingginya posisi matahari, semakin terang pula sinarnya. Tenda-tenda di sekeliling kami pun mulai menampakkan wujudnya yang berwarna-warni.
Saat itulah aku juga baru menyadari ternyata tak jauh dari tempat kami masuk ke area Pondok Salada ini semalam terdapat sebuah warung makanan yang cukup besar. Warung tersebut menjual mie instan, gorengan, dan minuman seperti kopi, teh, dan sejenisnya. Di dekat warung tersebut ada seorang bapak yang membawa bakul dagangan berupa baso ikan. Aku dan teman-teman tersenyum saling berpandangan. “Wah, tahu gitu kita nggak perlu susah-susah memasak di sini hehe,” celetuk salah seorang.
Ketika pagi mulai semakin terang, kami mulai menyiapkan sarapan. Menanak nasi menjadi hal pertama yang kami lakukan. Setelah itu, sambil menunggu nasi matang, aku jalan-jalan sebentar melihat keadaan sekitar. Aku penasaran dengan keberadaan toilet umum di Pondok Salada yang diceritakan oleh seorang teman sebelum aku berangkat ke sini.
Ternyata betulan ada lho. Katanya sih yang membangun toilet umum ini anak-anak KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) ITB. Ramai sekali pagi itu orang-orang yang mengantri untuk menggunakan toilet. Ya, apalagi kalau bukan karena panggilan alam, hehe. Kalau buang air kecil sih sepertinya masih lebih memilih di balik semak-semak. Eh, tapi ada juga lho yang pakai buat Continue reading