Beberapa hari yang lalu aku cukup tercengang ketika melihat berita di televisi yang mengungkapkan fakta mengenai kian tingginya kasus hubungan seks pra nikah oleh remaja di Indonesia ini. Sungguh fakta yang bikin miris… Dalam posting kali ini aku mencoba mengutip sebuah artikel dari hizbut-tahrir.or.id. Pernahkah kita mendengar sabda Nabi SAW:
“Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampong maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri”. (HR al-Hakim, al-Baihaqi, dan ath-Thabrani).
Na’udzubillah min dzalik. Kita semua tentu tidak ingin azab Allah itu menimpa kita. Data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa sekitar 63 persen remaja sekolah SMP & SMA di Indonesia mengaku sudah pernah melakukan hubungan seks dan 21 persen di antaranya melakukan aborsi. Data itu merupakan hasil surveu sebuah lembaga survey yang mengambil sample di 33 provinsi di Indonesia pada 2008. Persentase itu meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Benar-benar mengerikan.
Banyak faktor yang mendorong mereka melakukan hubungan seks pra nikah, di antaranya pengaruh liberalisme, pergaulan bebas, lingkungan dan keluarga, serta pengaruh perkembangan media massa. Aku menduga acara-acara televisi seperti reality show yang menayangkan kisah tentang hubungan pemuda-pemudi atau sinetron remaja yang hanya menonjolkan tentang percintaan yang ada saat ini turut mendorong perilaku remaja saat ini.Parahnya, acara seperti itu kemungkinan juga ditonton oleh anak di bawah umur. Sehingga tidak mengherankan apabila ada berita di televisi seorang anak kecil telah memerkosa temannya sendiri. Masya Allah.
Ada kisah menarik yang bisa menjadi teladan kita dari seorang pemuda bernama Abu Bakar Al-Miski. Dia dijuluki Al-Miski (Si Kasturi) karena tubuhnya selalu menebarkan aroma wangi yang sangat harum dan khas. “Kalau boleh tahu, apa yang menyebabkan kamu selalu memakai minyak misk setiap saat?” tanya seseorang suatu ketika. “Demi Allah, sungguh aku tidak pernah memakai minyak misk sejak bertahun-tahun yang lalu. Tapi akan kuceritakan penyebab tubuhku selalu mengeluarkan bau harum minyak kasturi.” tutur Abu Bakar.
Dahulu pernah ada seorang wanita tak berakhlak yang menipu dan mempedayaku sehingga aku terpaksa masuk ke dalam rumahnya. Setelah itu tiba-tiba ia menutup pintu rumahnya, kemudian berusaha menggoda dan merayuku. Aku bingung sekali dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar bisa keluar dari rumah itu.
Akhit=rnya aku memiliki penyelesaian yang menurutku agak keterlaluan. Aku meminta izin kepada wanita itu untuk pergi ke WC sebentar. Wanita itu memanggil pembantunya dan memerintahkannya untuk mengantarkanku ke WC. Sesampainya di WC, aku mengambil kotoran dan mengoleskannya ke tubuhku. Aku pun kembali kepada wanita itu dengan tubuh belepotan kotoran. Wanita itu pun kaget sekali. Seketika itu juga ia mengusirku pulang. Alhamdulillah, aku pulang dan membersihkan tubuhku dari kotoran.
Malamnya aku bermimpi mendengar sebuah suara, “Wahai Abu Bakar, engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang selainmu. Mulai sekarang akan Aku jadikan tubuhmu selalu harum di dunia dan akhirat.” Subhanallah.
Kisah di atas mengingatkan kita akan sebuah sabda Nabi SAW: “(Salah satu di antara 7 orang yang diberi naungan oleh Allah pada hari kiamat di mana tiada naungan selain naunganNya adalah) seorang pemuda yang digoda berzina dengan seorang wanita yang berpangkat lagi jelita namun ia menolaknya dan berkata, “Saya takut kepada Allah!” (HR. Bukhari & Muslim)
Memang pada zaman yang hedon ini godaan muncul bertubi-tubi kapanpun dan di manapun. Ini semua adalah buah dari sekularisme yang menghinggapi negeri ini ketika urusan kehidupan sudah tidak lagi diatur oleh agama. Hanya dengan selalu mengingat Allah-lah kita bisa menahan diri kita agar tidak terjerumus.