Tag Archives: runkeeper

Ikutan Mandiri Run

Pada hari Minggu kemarin (26/05) aku berpartisipasi dalam event lari Mandiri Run yang mengambil garis start dan finish di Senayan City, Jakarta. Ini kali kedua aku mengikuti event lari yang diadakan oleh Bank Mandiri. Yang pertama diadakan pada bulan Oktober tahun lalu (baca artikelnya di sini) dalam rangka ulang tahun Bank Mandiri. Pada tahun ini entah kenapa jadwal pelaksanaannya menjadi lebih maju.

Sama seperti tahun lalu, aku dan Khairul mendaftar pada kategori lari 10 KM. Rutenya hampir sama seperti tahun lalu, bedanya hanya lokasi garis start dan finish saja. Menurut data terakhir yang diumumkan oleh situs panitia Mandiri Run di sini, jumlah peserta lari 10 K adalah 653 orang.

Start lari tepat dilakukan pada pukul 6.30. Aku mengawali lari dengan pace yang tak sebagus tahun lalu. Di KM 3 kaki sudah terasa berat. Sepertinya karena akumulasi fatigue efek lari 10 K yang kulakukan 3 hari sebelumnya, main futsal pada hari Jumat, dan jalan kaki 2 kali bolak-balik menyusuri koridor busway Semanggi yang memang cukup panjang sehari sebelumnya. Haha… #alibi.

Menjelang start

Menjelang start

Dalam race kemarin aku berhasil mencatatkan pace 5’18” (5:18 menit/km). Sebenarnya itu sudah di atas pace rata-rata keseharianku tiap lari pagi di trek Saraga (Sasana Olahraga Ganesha) yang biasanya cuma sekitar 5 menit 20-an detik per km. Pace terbaik yang pernah kucatat masih di angka 4’55” saat Mandiri Run tahun lalu. Sesuatu yang belum pernah kucapai kembali. Bahkan, untuk sekedar berada di bawah 5’1”.

Namun, ada hal yang mengusik perhatianku dalam race kemarin. Total jarak yang kutempuh menurut catatan aplikasi Runkeeper yang kugunakan adalah 9.15 KM. Not even close to 10 KM!! Aku sempat berpikir jangan-jangan aku salah mengambil jalur lari. Tapi ternyata tidak hanya aku yang menyadari hal tersebut. Beberapa pelari lain pun juga mengeluhkan hal yang sama. Pantas saja, dalam waktu 48’26” aku sudah berhasil finish. Biasanya sih di kisaran 55 menitan aku baru finish 10 KM. Oh ternyata…

Pembagian air mineral dan pisang

Pembagian air mineral dan pisang sesudah lari

Sekarang tinggal menunggu hasil resmi dari panitia. Untuk hasil mentahnya sih, sudah bisa dilihat di sini sebenarnya » http://202.146.227.19/marathonapp/rpt_result_komersil.aspx. Namun belum diurutkan berdasarkan peringkat finish-nya.

Mengenai target pribadi… sebenarnya untuk event kali ini sih aku menargetkan dapat memperbaiki peringkat tahun lalu (peringkat 101). Tapi melihat kenyataan pace yang turun jauh, sulit sepertinya untuk bisa masuk 100 besar :(. Mungkin karena faktor usia, hehe.

Di event kemarin aku sempat bertemu dengan beberapa teman seangkatan sesama jurusan IF/STI. Bahkan, ada juga adik angkatan yang ikut. Ternyata di IF/STI ini cukup banyak juga yang menggemari olahraga lari ini, bahkan sampai ikutan race-nya. 😀

Bersama teman-teman IF/STI

Bersama teman-teman IF/STI (photo by Khairul)

Selain lari, di event Mandiri Run ini juga ada festival kuliner nusantara. Setiap finisher mendapatkan voucher Rp 50.000 untuk menikmati makanan/minuman yang diperjualbelikan di festival. Uniknya voucher itu dibagikan dalam bentuk gelang e-money. 

Di festival kuliner itu aku sempat mencoba bakso Malang, sate padang, dan pempek palembang, serta membeli minuman air mineral 1 botol, kopiko 2 botol, dan 1 botol teh pucuk harum. Eh, segitu masih tersisa sekitar 10 ribuan, haha. Wah, nggak sehat ini, habis lari makannya tetap nggak terkontrol, hehe. 😀

Lari di #Mandiri4Nation

Akhirnya setelah beberapa tahun, aku ikutan lomba lari 10K lagi. Terakhir kali aku ikut lomba lari adalah pada saat SMP kelas 3. Saat itu aku ikutan kategori 10K Marathon Nasional Malang (MNM) dan finish 20 besar di tingkat sekolah.

Setelah 8 tahun berselang aku ikutan lari 10K lagi di Jakarta dalam event “Mandiri Run For Our Nation” tanggal 7 Oktober 2012 baru saja ini. Sebenarnya selama ini aku menjadikan lari cuma sebagai hobi saja. Tak pernah terpikir untuk ikutan lomba atau semacamnya. Tapi berhubung akhirnya ada seorang teman — Khairul — yang mengajak untuk ikutan event lomba lari ini, tanpa pikir panjang aku mengiyakan ajakan itu.

Sebelumnya dia sempat mengajak ikutan lari di Adidas King of The Road dan Jakarta Marathon pada bulan yang lalu. Tapi ternyata pendaftaran sudah ditutup dan ada bentrok dengan jadwal yang lain. Namun kali ini konkret juga akhirnya.

#mandiri4nation

#mandiri4nation

Jadilah event #Mandiri4Nation ini menjadi ajang comeback — yoii… bahasanya — setelah 8 tahun absen dari ajang lomba lari. Awalnya nggak yakin juga sewaktu mendaftar kategori 10K. Biasanya tiap lari sendirian, bisa dapat 5K saja sudah luar biasa, haha.

Tapi alhamdulillah, selama sebulan belakangan ini semenjak libur lebaran bisa rutin lari dengan jarak tempuh rata-rata 4-5 Km. Bahkan, dua hari sebelum perlombaan, aku memaksa latihan lari di lapangan SARAGA hingga mencapai jarak minimal 10K. Nggak nyangka sanggup juga menyelesaikan jarak tempuh 10,18 Km dalam waktu 55:32.

Catatan itu lumayan memberi kepercayaan diri buat lomba dua hari berikutnya. Target sih nggak muluk-muluk. Bisa finish 10K dalam waktu kurang dari sejam.

Sempat khawatir juga sih aku bakal kehabisan tenaga di tengah perlombaan. Soalnya dalam perjalanan menuju ke tempat lomba, aku dan Khairul sempat harus berjalan kaki setidaknya ada minimal 1K gara-gara harus memutar dari belakang gedung JCC menuju tempat garis start.

Alhamdulillah ternyata kekhawatiran itu tak terbukti. Bahkan, aku bisa memperbaiki catatan waktuku di latihan 2 hari sebelumnya. Menurut catatan aplikasi Runkeeper yang kugunakan, aku menempuh jarak 10,60 Km dalam waktu 52:02.

Sampai saat ini aku juga masih menunggu catatan waktu dari panitia yang katanya akan segera dirilis sesudah perlombaan di sini. Tapi faktanya sampai tulisan ini kubuat, belum dirilis juga. Begitu pula foto-foto selama lomba.

Seru juga ternyata ikut lomba lari itu. Adalah kepuasan tersendiri ketika bisa menyalip beberapa orang di depan. Aku salut juga sama beberapa cewek yang konsisten lari hingga 10K tanpa pernah berhenti. Kuat sekali mereka.

Setelah perlombaan, semua peserta lari mendapat kartu prabayar Mandiri E-Toll dengan saldo 50.000. Lumayan … bisa makan ‘gratis’ di food court di arena acara #Mandiri4Nation dengan kartu itu, hahaha. 😀

Hore, finish....!

Hore, finish….!

Gerbang Finish

Timer

Khairul & Neo

Khairul & Neo

Running With Runkeeper

Baru sekitar sebulan ini aku menggunakan aplikasi Android Runkeeper. Boleh dibilang telat sih aku tahu aplikasi ini. Runkeeper ini adalah salah satu aplikasi sport tracker yang tersedia di Android dan juga beberapa platform mobile yang lain. 

Sebelumnya pernah pasang aplikasi Endomondo, tapi belum pernah sampai mencobanya untuk tracking lari beneran. Paling-paling cuma buat tracking sewaktu lagi jalan kaki atau saat badminton, hahaha.

Akhirnya aku iseng cari-cari aplikasi sejenis sport tracker di Google Play Store yang banyak penggunanya. Di sana aku menemukan aplikasi Runkeeper ini.

Asyik juga pakai aplikasi ini. Ada fitur social connect ke banyak aplikasi social media seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Google, dll. Bandingkan dengan Endomondo yang setahuku hanya menyediakan connect to Facebook

Ketika kita menghubungkan Runkeeper ke Foursquare, setelah melalui beberapa kali lari kita akan mendapatkan badge warming up. Terus, kalau kita bisa menyelesaikan lari 5 KM akan dapat badge 5 KM, dst. Memang sih, bagi sebagian orang pasti berpikir, buat apa sih memang badge-badge semacam itu. Nggak ada gunanya kali. Memang benar sih. Tapi bagiku itu kujadikan semacam milestone untuk memotivasi bahwa lari hari ini harus baik dari lari-lari sebelumnya, hahaha.

Screenshot aplikasi Runkeeper di Android

Screenshot aplikasi Runkeeper di Android

Di Runkeeper itu sendiri kita juga bisa merancang goal alias target yang ingin kita capai dalam batas waktu yang bisa kita tentukan. Misal, saya harus menyelesaikan total jarak lari 30 KM dalam sebulan, atau saya harus mampu lari dalam jarak minimal 10 KM dalam waktu sebulan ini, atau saya harus mengikuti satu perlombaan lari 10 KM dalam sebulan ini, dll. Jika bisa mencapainya tentu akan menjadi kepuasan pribadi.

Nah, terkait dengan lomba lari, kita juga bisa mendaftarkan nama event lomba lari yang kita ikuti ke situs Runkeeper. Bisa kita sendiri yang buat, atau orang lain. Di aplikasi kita bakal ada semacam countdown menuju hari dan waktu perlombaan. Setelah itu, aktivitas perlombaan kita pun juga akan di-tracking. Kita bisa tahu siapa saja pengguna Runkeeper yang sedang mengikuti lomba lari itu bersama kita.

Lapangan SARAGA, tempat favoritku untuk lari

Lapangan SARAGA, tempat favoritku untuk lari

Oh ya, satu lagi … apabila kita menghubungkan akun Runkeeper kita dengan Twitter, kita juga akan terdaftar di situs http://world-rank.in (akun Twitter: @world_rankin). Itu adalah sebuah situs yang membuat pemeringkatan orang-orang di seluruh dunia yang lari (atau olahraga lain) dengan menggunakan Runkeeper berdasarkan akumulasi jumlah jarak lari selama sebulan. Contohnya aku nih, yang mendapatkan rank page di sini » http://world-rank.in/rank/muhdhito, hehehe.

Recommended bangetlah aplikasi ini. Dulu saya hobi lari. Tapi sejak kenal aplikasi Runkeeper, saya jadi semakin rajin berlari. Terima kasih Runkeeper! You’ve really motivated me to run more! 😀

#bukanpromosi