Sore ini ketika aku lagi membuka facebook, tiba-tiba ada postingan note dari akun Pak Rinaldi Munir, dosen Informatika ITB, yang sepertinya diperoleh dari milis dosen yang isinya kurang lebih semacam klarifikasi resmi dari rektorat, yang disampaikan oleh Ketua UPT K3L ITB.
Berikut ini isinya:
Bapak2 dan Ibu2 dosen yth,
Kami sampaikan kronologis kejadian yng sebenarnya:
1 ) Pada hari Rabu tanggal. 16 Februari 2011 pukul.02.15 wib Satpam menerima laporan bahwa ada api di Labtek V lantai II Informatika, setelah diperiksa ternyata
sumber api adalah sebuah tong sampah dan Satpam melihat kejadian tersebut segera memadamkan api dengan cara menyiramkan air menggunakan ember yang berada di kamar mandi sebelah.
2 ) Pada pukul.02.30 Wib (16Feb), tim keamanan saat berpatroli
melihat adanya kepulan asap dari dalam Labtek VIII lantai 1, setelah diperiksa
sumbernya ternyata sebuah keranjang sampah dan kloset duduk di dalam W.C umum sudah terbakar, melihat kejadian tersebut Satpam segera memadamkan api yang tersisa dengan menyiramkan air menggunakan ember yang berada di wc sebelah.
3 ) Pada pukul.14.30 wib (16 Feb) ada laporan dari Dit SP bapak Dedi Sopandi bahwa ada tong sampah kecil terbakar disamping gedung Comlab, namun setelah diperiksa ternyata sudah dibersihkan oleh cleaning service.
4 ) Pukul. 06.00 wib (16 Feb), satpam menemukan blower yang berada di wc wanita gedung TVST lantai bawah sudah terbakar.
5 ) Tgl 17 Feb, jam 21.OO ditemukan kejadian tombol Lift di Labtek 8 dibakar
6 ) Mengenai kepala babi, kami sudah mendapatkan klarifikasi dari mahasiswa sbb:
Pada hari Jumat 11Feb mahasiswa fsrd melakukan pesta syukuran pesta seni 2010, dan sisa kepala babi bakar yg tersisa. Ide iseng adalah menggantungkannya di jembatan antara Labtek 5 dan 6. Penempatan kepala babi adalah tersembunyi/tertutup tanaman sehingga diketahui tgl 16feb dan sudah berbau busuk. Jadi antara kepala babi dan kebakaran BUKAN kejadian yg berhubungan.
7 ) ITB melaporkan kepada Polsek coblong tgl 16 feb pukul 20.00 ttg kejadian ini
8 ) tgl 16 feb pukul 21.00 pihak kepolisian sektor coblong melakukan olah TKP
9 ) Tgl 17 feb pukul 10 Kapolres dan jajaran Polda mendatangi kampus utk mencari tahu akar permasalahan
10) Tgl 17 Feb pukul 15 pihak KM dan himpunan/unit bertemu dg WRSO, WRAM,ketua LK, kepala UPT K3L, Dir SP di annex ccar membicarakan hal yg terjadi. Pihak ITB meminta mahasiswa utk membantu dg memberitahukan setiap gerak gerik mencurigakan di itb
11) Saat ini tiap malam mulai kemarin malam ada operasi khusus beranggotakan 14 orang melakukan patroli secara random dan kami sendiri menjaga di itb sampai dini hari.
Kami menghimbau kpd segenap bapak2 dan ibu dosen yth, utk waspada, sama2 menjaga, keamanan adalah milik bersama.. Caranya adalah:
1) Apabila ada orang yg tak dikenal berada di lingkungan kita segera menghub 022 250 0204 dg gambaran: ciri2 orang, lokasi atau langsung sms ke no HP kami. Harman ajiwibowo 081321856556
2) Mohon agar setelah jam 23 meminta mahasiswa tidak lagi ada di kampus kecuali penelitian dg ijin dari wrso
3) Mohon bersama2 saling mengingatkan utk mematuhi peraturan ITB, mematuhi rambu lalin
4) Saling menghormati antara pengguna kampus..
Yg penting sekarang adalah waspada, ”Citizen Awareness”
Terimakasih
Harman Ajiwibowo
Ka UPT K3L
Nah, yang jelas, sejak adanya kasus pembakaran ini, sekarang izin berkegiatan di dalam kampus cuma diperbolehkan hingga pukul 23.00 saja, kecuali bagi mahasiswa TA yang mengerjakan TA di lab-lab. Bagi mahasiswa, unit, atau himpunan yang mengadakan kegiatan hingga di atas jam tersebut wajib mengajukan surat izin kepada K3L itu.