Mengikuti Program WordAds

Jika ada di antara Anda yang mengamati blog saya ini (eh, emang ada ya? haha), pasti akan notice (bahasa Indonesianya yang pas apa ya?) dalam 3 bulan terakhir ini ada sesuatu yang berbeda di bagian header, kolom kanan, dan bagian bawah halaman setiap artikel. Yup betul… banner iklan.

Jadi ceritanya pada akhir tahun 2013 dulu ada kenalan saya yang meminta dipasangkan Google AdSense di websitenya. Sebelumnya, dia bertanya berapa biasanya revenue yang diperoleh dari Google AdSense. Karena saya tidak pernah mencobanya, tentu saja saya tidak bisa menjawabnya.

Saat itu pun saya jadi penasaran dan kepikiran untuk kenapa nggak ikut mencoba memasang Google AdSense di blog saya ini. Namun ternyata WordPress.com tidak mengizinkan platform iklan pihak ketiga seperti Google AdSense, OpenX, Lijit, dan lain sebagainya, dipasang di blog yang berada di bawah mereka. Kecuali WordPress di hostingan sendiri.

Saat itulah saya baru tahu ternyata WordPress memiliki platform iklan sendiri bernama WordAds. Saya pun mencoba mencari tahu mengenai WordAds ini dari FAQ mereka dan pengalaman blogger-blogger yang sudah mencobanya.

Singkat cerita, karena memang penasaran, pada bulan Februari 2014 saya pun memutuskan untuk mendaftar program WordAds melalui halaman ini. Di dalam form tersebut kita diminta menyebutkan akun PayPal kita dan memilih blog kita (bisa lebih dari satu) yang ingin kita pasang WordAds. Syaratnya blog tersebut sudah menggunakan custom domain.

Karena tidak memiliki akun PayPal dan belum menggunakan custom domain, maka saya pun harus mengurusnya terlebih dahulu agar bisa men-submit form di halaman pendaftaran tersebut.

Pertama, saya membuat akun PayPal dan mengaktifkannya. Saya tidak memiliki kartu kredit sebenarnya, tapi untungnya bisa membuat akun PayPal menggunakan fasilitas debit online salah satu bank BUMN. Setelah itu saya membeli domain muhdhito.me ini untuk dimapping ke blog saya yang aslinya beralamat di muhdhito.wordpress.com. Terakhir barulah saya bisa men-submit form pendaftaran program WordAds.

Empat bulan berlalu, setelah sempat terlupakan, tiba-tiba saya teringat dengan aplikasi WordAds yang saya ajukan. Saya penasaran kok belum ada kabar sampai saat itu. Akhirnya saya mencoba mengirim email kepada pihak WordAds, dan saya pun menerima balasan seperti ini:

worads

Email dari pihak WordAds

Ternyata memang traffic blog saya ketika itu belum memenuhi kriteria minimum yang ditetapkan oleh pihak WordAds. Terang saja, traffic harian blog saya ketika itu rata-rata cuma 350 view.

Nah, mengenai berapakah kriteria minimum traffic yang mereka tetapkan itu, saya tidak tahu, karena sebagaimana yang disampaikan mereka di halaman FAQ-nya, mereka tidak bisa memublikasikannya. Akhirnya sejak saat itu, seiring berjalannya waktu hal mengenai WordAds ini sudah terlupakan oleh saya.

Satu setengah tahun berlalu, tiba-tiba saya memperoleh email dari WordAds dengan subjek “Welcome to WordAds!”. Lama tak ada kabar dan sudah hampir lupa sebenarnya kalau pernah mendaftar WordAds, pada pertengahan bulan November 2015 kemarin tiba-tiba saja saya mendapat kabar fitur WordAds di blog saya sudah aktif. Ketika itu traffic harian blog saya rata-rata  mencapai 650 view. 

wordads

Email “Welcome to WordAds!”

Setelah menerima email tersebut, saya pun mengecek admin dashboard blog saya. Sebelum iklan benar-benar aktif, ada beberapa settings yang harus kita atur terlebih dahulu.

Dan ternyata tidak semua tema Wordpress mendukung platform iklan WordAds ini. Untuk mengetahui daftar themes yang memang sudah dioptimasi untuk WordAds ini, kita bisa melihatnya di bawah filter bernama “WordAds Optimized”. Sayangnya pilihannya terbilang cukup terbatas.

Well, sudah hampir 3 bulan saya mengaktifkan fitur WordAds ini sekarang. Mungkin jika sudah sampai bulan ke-6, akan saya coba tulis lagi satu artikel mengenai revenue yang diperoleh dari WordAds ini. Saya masih penasaran bagaimana logic perhitungan share pendapatan iklan yang diberikan oleh WordAds, terutama keterkaitannya dengan page view dan impresi.

 

11 thoughts on “Mengikuti Program WordAds

    1. otidh Post author

      Nggak kok mas, kebanyakan malah nggak bayar, soalnya yg bikin theme-nya si WordPress sendiri. Kalo yg bayar biasanya dari pihak luar. Mungkin karena banner-nya ini posisinya selalu fixed ditentukan dari WordAds-nya, makanya belum banyak theme yang support.

      Like

      Reply
  1. seputarpesantren

    bagaimana kabar wordads saat ini? ada beberapa situs yang mengabarkan terjadi badai (bayaran turun drastis) jadi agak mikir mau daftar wordads

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Hoo.. saya kira saya saja yang mengalami itu. Memang aneh sih tiba-tiba revenue WordAds ini setelah beberapa bulan pertama, berikutnya jadi turun banget. Bahkan beberapa kali cuma dapat nol koma USD saja dalam satu bulan. Padahal traffic meningkat. Entah apakah ada yang berubah pada perhitungannya atau gimana. Saya tidak terlalu memikirkan lagi sih. 😀

      Like

      Reply
      1. seputarpesantren

        berarti emang bener ya sekarang penghargaan wordads kepada para penulis berbahasa indonesia jauh menurun 🙂

        Like

        Reply

Leave a comment