Ikutan Reuni Akbar MTsN Malang I

### Tentang Perjalanan ###

Pada postingan blog sebelumnya saya sempat menceritakan kebingungan saya dalam memutuskan mau ikutan acara reuni yang mana, antara reuni SMAN 3 Malang di Jakarta atau reuni MTsN Malang I di Malang. Semuanya serba mendadak. Pagi itu (Jumat, 23 Juli 2010) sebelum berangkat ke tempat kerja part-time saya, tiba-tiba saya kepikiran untuk pulang ke Malang demi mengikuti reunian MTsN Malang I (biasa disingkat Matsanewa). Akhirnya dengan memantapkan niat, saya pun menyusun rencana kepulangan saya ke Malang. Saya berencana untuk membereskan pekerjaan sebelum pukul 15.00 agar bisa naik KA Malabar yang langsung tujuan ke Malang dengan jadwal keberangkatan pukul 15.30 dari Stasiun Bandung.

Sayangnya, ternyata pekerjaan saya baru beres sekitar pukul 15.45. Saya sempat bimbang, apakah jadi pulang ke Malang atau nggak. Daripada kelamaan mikir, ya udah saya langsung ke stasiun Bandung dari tempat part-time saya itu dengan pakaian masih rapi dan cuma membawa tas seadanya. Karena saya udah begitu ngebet pulang, saya pun nggak masalah saat akhirnya memutuskan naik KA Mutiara Selatan (Mutsel) yang tiketnya hampir dua kali lipat dari kelas ekonomi yang ada pada KA Malabar. Bahkan sekalipun nggak dapat tiket tempat duduk (maklum, beli tiketnya saat 30 menit menjelang keberangkatan), saya tetap membelinya. Tapi lumayan, selama sekitar 3 jam lebih saya dapat tempat duduk karena pemilik kursi yang saya duduki itu baru naik dari Tasikmalaya.

Saya turun di Stasiun Jombang saat waktu menunjukkan pukul 5.35. Sudah cukup terang ternyata (di Bandung, masih belum terang jam segini). Selanjutnya saya beralih naik Bus Puspa Indah jurusan Malang. Perjalanan selama 2,5 jam ke Malang saya habiskan dengan tidur di dalam bus. Maklum, capai juga naik kereta nggak dapat tempat duduk itu.

Sampai di terminal Landungsari, Malang, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 8.30. Sebenarnya rencana awal, saya mau langsung ikutan acara reuni yang hari pertama, yaitu main futsal antara alumni vs guru. Sayangnya, saya baru tahu dari twitter teman katanya harus registrasi dulu. Saya pun nggak jadi datang langsung ke Matsanewa. Lagi pula saya juga masih merasa capai. Saya memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.

### Acara Reuni ###

Ahad, 25 juli 2010. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 9.15 ke MTsN Malang I. Tidak lupa sekalian saya membawa tas saya untuk langsung kembali ke Bandung sore harinya.

Sesampainya di Matsanewa, saya banyak mendapati wajah-wajah asing bagi saya yang kelihatan lebih muda dari saya 😆 (sudah berasa tua aja… hahaha). Sepertinya anak-anak yang saya temui ini kebanyakan memang alumni yang baru lulus. Berarti sekarang mereka masih SMA.

Saya mencoba masuk ke dalam sekolah. Woww… Sekolah saya ini sekarang isinya bangunan semua. Kebun pohon jati yang ada di samping masjid juga sudah nggak ada. Semua bangunan yang ada di sana, sudah bertingkat tiga semua sepertinya. Pembangunan gedung masih tampak terus dilakukan.

Gedung MTsN Malang I

Gedung MTsN Malang I

Orang saya kenal yang pertama kali saya temui adalah adik kelas saya, Yanu, yang sebenarnya saya kenal justru saat menjadi adik kelas saya di SMAN 3 Malang. Kami sempat ngobrolngobrol sebentar, saling bertukar kabar. Tapi saya malah menanyakan kabar-kabar teman SMA yang lain, karena kebetulan kami sama-sama aktif di Sie Kerohanian Islam saat di SMA. Di tengah obrolan, saya melihat ada Mas Sani, kakak kelas saya di MTsN Malang I, SMAN 3 Malang, dan ITB, yang sebenarnya juga saya kenal justru saat kami sama-sama kuliah di ITB. Saya sempat menyapa dia.

Secara kebetulan pula, saat saya menghampiri Mas Sani, teman-teman seangkatan saya di Matsanewa dulu ternyata sedang bercengkerama di dekat saya. Kami pun saling sapa. Seiring berjalannya waktu, akhirnya teman seangkatan saya (alumni 2004) semakin banyak yang datang dan mayoritas ternyata berasal dari kelas saya! (kelas 3 G). Mangstabz

Tapi secara keseluruhan, teman-teman angkatan 2004 yang datang jika boleh dipersentase, mungkin hanya sekitar 15-20% (seingat saya total angkatan kami sekitar 250-280 siswa). Sangat sedikit.

Rasanya seperti kembali ke masa 6 tahun silam saat masih berseragam putih-biru. Sifat, sikap, dan style teman-teman yang datang kebanyakan masih sama seperti dulu… hahaha… :mrgreen: Tapi, ada juga yang penampilannya berubah banget. Bahkan salah seorang teman ada yang sampai berkomentar, “Wah, arek-arek iki penampilane wes koyok artis ae…”.

Kami saling bercerita dan bertukar kabar mengenai kondisi, kegiatan, dan kesibukan masing-masing, dan menanyakan kabar teman-teman yang kebetulan tidak bisa hadir saat itu.

Beberapa teman seangkatan

Beberapa teman seangkatan

Di tengah-tengah acara, tepatnya di atas panggung acara, dilakukan peresmian pembentukan ikatan alumni Matsanewa. Sayangnya, anak-anak tampak kurang tertarik untuk mendekat ke panggung atau duduk di bawah terop. Masing-masing sibuk ngobrol sendiri-sendiri mengambil tempat di setiap penjuru sekolah. Yah, namanya juga melepas rindu… :D. Akhirnya acara peresmian tersebut kurang begitu mendapat perhatian. Saya sendiri juga nggak tau apa ya nama ikatan alumninya… wah parah… 🙄

Peresmian Ikatan Alumni Matsanewa

Peresmian Ikatan Alumni Matsanewa

Acara ditutup dengan salam-salaman antara mantan siswa dengan para guru yang hadir. Sayang, tidak banyak guru yang hadir pada acara itu. Sebelumnya, mantan kepala sekolah saya dulu, Bu Mamiek, memberikan sambutannya kepada para alumni yang datang dilanjutkan doa penutup dari Pak Muji, guru PPKn kami dulu. Saya sendiri sangat bersyukur, ternyata hingga detik ini masih hafal dengan nama-nama guru-guru yang pernah mengajar saya. Saya juga masih bisa mengingat saat-saat mereka mengajar di kelas.

Di antara guru-guru yang hadir itu, ada Pak Luthfi, guru Qur’an Hadits sewaktu kelas satu. Beliau sangat rajin keliling-keliling kelas, mengoprak-ngoprak siswa agar segera berangkat ke masjid. Pernah ada kejadian lucu waktu saya kelas dua. Ceritanya, saya dan beberapa teman sudah sholat dhuhur duluan. Kami pikir, waktu itu nggak ada kegiatan sholat dhuhur berjama’ah satu sekolah karena habis kegiatan class meeting. Tiba-tiba ada Pak Luthfi yang datang ke kelas kami dan ngoprak-ngoprak agar ke masjid. Kami disuruh sholat berjama’ah lagi… hihihi… 🙂

Lalu ada Pak Yusuf, guru Olahraga dan juga Kesenian. Saya masih ingat saat-saat saya dan teman-teman masih kelas satu dihukum dijemur di halaman parkir sekolah gara-gara kabur dari kegiatan merangkum praktek manasik haji kakak-kakak kelas tiga dan malah bermain sepak bola di lapangan MAN 3 Malang (sekolah sebelah). Kami berpanas-panasan dan disuruh berdiri dengan satu kaki. Itu benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Benar-benar menyesal saya saat itu.

Salam-salaman

Salam-salaman

Kembali lagi ke acara reunian. Sehabis bersalam-salaman, kami seangkatan foto-foto bersama dan lucu-lucuan di atas panggung. Habis foto-foto, lanjut lagi ngobrol sendiri-sendiri dan sebagian juga ada yang ke kantin.

Saya ikutan juga pergi ke kantin. Weww (tercengang)… Kantin boleh berubah interiornya (jadi lebih rapi dan bagus), tapi ibu kantin yang jualan di sana ternyata masih sama seperti waktu aku sekolah dulu… Biaya sekolah di Matsanewa juga boleh jadi bisa dibilang mahal, tapi harga makanan dan minuman di kantin itu termasuk murah lho… (ataukah ini gara-gara saya yang sudah lama tinggal di Bandung melihat harga makanan yang mahal akhirnya menganggap harga di kantin itu murah? :P)

Hahaha… Jadi inget masa-masa SMP dulu. Setiap istirahat makan di kantin bersama teman-teman. Waktu itu nasi pecel masih seribuan (murah banget kan.. 8)).

Habis makan, saya sholat dhuhur dulu di Masjid Al-Fajr, masjid yang ada di lingkungan MTsN Malang I. Tidak banyak berubah interior dalamnya. Tempat wudlunya pun masih tetap. Kolam tempat cuci kaki yang dulu pernah dipakai buat main ciprat-cipratan air (bahkan juga buat nyeburin teman) juga masih ada.

Sesudah sholat, saya sempatkan mengunjungi kelas 3G, kelas terakhir saya di MTsN malang I. Interiornya tidak banyak berubah, masih sama. Bahkan saya juga yakin, jumlah kursi dan meja pun sepertinya tidak beda jauh dengan sewaktu saya masih belajar di sini dulu. Di bagian belakang kelas masih ada space kosong yang dulu biasanya dipakai bermain-main oleh saya dan teman-teman. Tapi sekarang ruangan kelas 3G yang dulu dipakai untuk kelas 8E.

Kelas 3G

Kelas 3G

Saya juga sempat memotret teras depan kelas 3G. Banyak kenangan buat kami teras bersejarah ini. Di teras ini dulu saya memimpin teman-teman untuk berbaris sebelum masuk kelas. Di teras ini juga kami bermain-main dan bercanda mengisi waktu kosong pelajaran atau saat istirahat. Bagi sebagian teman, teras ini juga sangat “berjasa” bagi mereka dalam “membantu” mereka untuk segera “pulang” dari sekolah. Yup, teras ini bisa disebut merupakan “shortcut” untuk kabur dari sekolah… hehehe… 😆 Biasanya saat hari sabtu, atau jam-jam tidak efektif, teman-teman kabur lewat teras ini, lompat ke sekolah sebelah (MAN 3 Malang). Biasanya habis itu mereka main ke rental komputer buat main game multiplayer yang waktu itu memang lagi booming.

Teras depan 3G

Teras depan 3G

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.15. Saya pun pamitan kepada teman-teman. Lalu dari sekolah MTsN Malang I, saya langsung ke stasiun siap-siap pulang naik KA Malabar. Waktu sekitar tiga jam lebih bersama-sama teman-teman membuat saya kembali merasakan sensasi masa-masa SMP dulu.

Matsanewa Angkatan 2004

Matsanewa Angkatan 2004

6 thoughts on “Ikutan Reuni Akbar MTsN Malang I

  1. Qie

    salam kenal juga, saya lulusan matsanewa ’04 juga…
    walah opo wae…

    in memoriam (dalam kenangan) rek, salah satu bagian kecil dari kehidupan yang membentuk diri kita saat ini.
    He..he…

    Nice tho.., aku jadi terbawa suasana jeh (sok melankolis banget dah)

    Liked by 1 person

    Reply
    1. otidh Post author

      oalah, awakmu to ky..ky..
      sangar ancen sekolah siji iki, penuh kenangan… 😀

      seperti kata guru BP dulu, “masa SMP masa pencarian jatidiri”…

      Like

      Reply

Leave a comment